Di Lingkungan RW. 05 Jinggan mempunyai
Kelompok Tani Ternak RUKUN TANI yang mencoba untuk memberdayakan
anggotanya. Kelompok Tani Ternak RUKUN TANI dipimpin oleh Bp.
Sudaryanto sudah mengelola kambing bantuan dari Pemda Provinsi Jawa
Tengah sebanyak 20 ekor. Guna meningkatkan potensi ternak di
Jinggan, pada hari Minggu 7 April 2013 Kelompok Tani Ternak RUKUN
TANI menyelenggarakan pelatihan Pengolahan Pakan Ternak dengan cara
Fermentasi. Pengolahan model fermentasi ini akan memberikan kemudahan
kepada petani dalam menyediakan pakan ternak antara lain petani dapat
merumput 15 hari sekali, kandang tidak berbau, asupan gizi ternak
terpenuhi dan bahan yang dipakai dapat menggunakan sampah organic dan
dedaunan. Sehingga secara ekonomis petani dapat mengurangi beban
biaya pakan.dan meningkatkan produktifitas ternaknya. Dengan cara
pemberian pakan biasa seorang petani yang menggarap sawah dapat
memelihara kambing paling banyak 15 ekor. Dengan pengolahan pakan
fermentasi petani bisa memelihara sampai 50 ekor dan masih dapat
banyak waktu luang untuk mengerjakan sawahnya.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di
Balai RW. 05 Jinggan untuk paparan presentasinya dan di kandang
komunal untuk prakteknya. Selaku pembicara adalah Bp. Sukradi dari
Wonosobo. Bp. Sukradi adalah seorang PNS / PPL yang dalam
kesibukannya mampu memelihara 27 ekor kambing dirumahnya di Perumahan
Medis Kalianget Wonosobo tanpa kerepotan untuk mencari pakan ternak
dan tidak mengganggu tetangga.
Untuk starter atau biang fermentasi ,
Bp. Sukradi berhasil membiakkan sendiri dirumah yang mempunyai
keistimewaan antara lain :
- Bahan yang difermentasi hanya di peram (di imbu) hanya selama 4 hari, sedangkan merk yang dipasaran antara 15 – 21 hari.
- Bahan baku pakan tidak ada batasannya, yaitu diutamakan yang ada disekitar antara lain jerami, kulit ketela, kulit karika (papaya), sampah dedaunan yang kering, serbuk bekas gergajian sengon, pohon pisang , kulit kopi, kulit duren dan lainnya serat tidak mengharuskan adanya tambahan bekatul dan ampas tahu. Sehingga menjadi murah dan mudah didapat.
- Untuk memeram (inkubasi/di imbu) tidak diharuskan menggunakan drum pastik yang mahal (Rp. 150.000,-) tetapi cukup dengan plastic krupuk yang berdiameter 60-100 cm dengan ketebalan 0.5 mm, dengan harga Rp. 12.000,- dan dapat dipakai berulang ulang.
- Hasil untuk satu resep pengolahan sangat banyak, yaitu untuk 200 ml starter yang dicampur dengan 45 lt air dapat untuk pakan ternak sebanyak 3 kantong plastic ( 3 drum plastic ) yang dapat menjadi pakan ternak 25 ekor kambing selama 15 hari dan dapat bertahan hingga 4 bulan.
- Harga staternya murah yaitu Rp. 15.000,- / liter yang dapat digunakan untuk 5 resep pengolahan.
Seluruh peserta berjumlah 50 orang,
yang diikuti oleh warga Jinggan dan Kebonsari, juga diikuti oleh
peternak dari berbagai kecamatan seperti dari Tembarak, Candiroto,
Kaloran, Gemawang. Sebagai tindak lanjut pelatihan ini adalah akan
dilaksanakan studi banding ke Wonosobo untuk melihat kambing hasil
fermentasi dan desain kandang yang murah dan terjangkau harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar