28 September 2010

Gelisah Petani : Kemarau Yang Tidak Datang

"Kemarau yang tidak datang" , ini bukan judul puisi atau lagu, benar benar pertanyaan dari kebayakan petani di Temanggung. Karena sekarang bulan September yang menurut pranoto mangsa jawa (kalender musim menurut perhitungan Jawa), seharusnya sekarang sudah kemarau dengan hujan yang sangat sedikit. Tetapi kenyataanya bulan September ini hujan begitu lebat dengan petir yang menggelegar dan datang dengan cepat. dan menyebabkan banjir Musim seperti ini biasanya terjadi pada bulan Januari - Maret.
Hujan lebat dan petir yang sering muncul di bulan September 2010

Akibatnya debit air akan banyak dan banjir
Para petani tidak meributkan kata para pakar tentang perubahan iklim, anomali cuaca, pemanasan global dan bla bla bla. Mereka hanya berkepentingan kalau musim kemarau datang, maka diperkirakan hasil pertanian tembakau akan bagus.
Awan yang bergulung gulung , siap hujan

Karena hujan terus menerus maka petani akan rugi antara lain :
1. Tanaman tembakau di sawah banyak yang mati, atau pertumbuhannya tidak bagus.
Tembakau milik P. Midi di sawah Sekrasak Jinggan
Lahan Tembakau di sawah Wetan omah Jinggan

Tembakau yang hidup tetapi rusak di sawah kontrakan bengkok wetan Gudang
2. Kalau tembakau dirajang dan tidak mendapat sinar matahari, maka mutunya akan sangat jelek bahkan tidak laku karena berwarna hitam,
Lelah jemur tembakau yang tidak kering di Lap. Kebonsari.

3. Kalau kering, maka greade/totol/tingkatan mutunya akan turun dari totol E bisa jadi totol B atau C , sehingga harga akan jatuh dari harga Rp. 55.000 - 70.000 / kg menjadi Rp. 20.000 - 30.00 / kg.
Warna tembakau yang agak gelap karena kurang sinar matahari

4. Rendemen basah ke kering menjadi sangat jauh, biasanya kalau ngrajang 300 kg jadi tembakau kering dengan berat kotor 50-60 kg, tetapi sekarang cuma 35-40 kg.
Semoga pepatah badai pasti berlalu akan segera terwujud.
Tembakau di sawah kulon omah

Rasanya Lebaran di Luar Jinggan

Foto didepan Rumah Fany. Komplit
Untuk lebaran tahun 2010 ini merasakan lebaran tidak di kampung halaman di Jinggan, tetapi di tempat Fany Purwakarta Jawa Barat. Datng di Purwakarta H-2 dengan bus malam OBL.
Sangat beda rasanya ketika waktu pas Lebaran, setelah solat ID tidak ada acara sungkeman antar tetangga atau ujung -ujungan, selesai begitu saja. Sehingga kita buat acara sendiri, pas hari pertama silaturrahmi ke Mertua Fani di kota Purwakarta, hari kedua pergi ke Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, hari ke tiga pergi ke Bandung.
Dan ini hasilnya :
Bersama keluarga P. Maman Sukasari Purwakarta (Meertua Fanny)

Lagi nyewa lesehan untuk Makan siang di TMII
Foto dianjungan SUmatera Barat

Foto dengan badut (tidak gratis lhoo...)

Makan siang di bundaran air mancur TMII
Mencoba bubur Bandung asli, Depan Pasar baru Bandung
Belanja di Pasar Baru Bandung

Makan siang di RM. Ampera Bandung

Didalam RM. Ampera
Didepan Stasiun KA Bandung, mau pulang ke Purwakarta

Sekali kali kayak orang mau mudik. Nunggu kereta.


Capeeeeek kalau nunggu. Di Stasiun KA Bandung

Naik kereta Argo Paharyangan Bandung

Cerita Lebaran Bagus Budiman

Bagus Budiman adalah putra dari Bp. Edi Budiman (mantan RW.05 Jinggan), mempunyai cerita tentang Lebaran 2010. Pada Lebaran hari kedua, seperti biasa keluraga besar Mitrowaluyo mengadakan acara lebaran keliling ke handai taulan , Mbah, Besan dan kerabat. Untuk lebaran kali ini karena suatu hal , maka yang keliling cuma cucu dari Bp. alm. Mitrowaluyo yang terdiri dari Rama (Kunwaluyo), Ageng (Tukiban), Raffal (Kardianto), Bagus dan Ayu (Edi Budiman), ANi , Acep dan Rangga (Muhtadi), Cantik ( Sukarman ). Perjalanan diawali dari Manding (Mbahnya Cantik) - Tlogorejo - Ngimbrang-Pandemulyo-Krajan-Krajan-Tepusen.
Dan ini fotonya : Foto di Manding (Mbahnya Cantik)
Bersama Keluarga Sariyono Tlogorejo


Dengan P. Dip dan P. Toyo Ngimbrang

Dengan Keluarga P. Ariyono Ngimbrang

Foto bareng dengan mBah Kotijah Pandean Pandemulyo

Foto Bareng dengan Keluararga P. Harjo Krajan

Kalau ini lagi makan bareng di Nolobo Tepusen

Menu Wajib Lebaran Jinggan : Brondong Long (Petasan)

P. Wiek sedang mempersiapkan petasannya, hati -hati yaaa....

Sudah menjadi tradisi di Jinggan , kalau pas Lebaran sesudah sholai ID diadakan acara menyalakan petasan ramai-ramai , atau kalau bahasa Jinggannya mbrondong Long. Yang menjadi koordinator tetep sang pakar, Pak Wiek/Wibowo yang dibantu oleh P. Minhad dan P. Asmuni. Untuk pembiayaannya pakai cara saweran/bantingan/iuran remaja. Petasan ini agak khusus karena panjang satu renteng 5 m dan tahun ini dapat 5 renteng. 2 Renteng dibeli dari daerah Banyumas /Purwokerto dan 3 renteng dibeli dari daerah Batang.

Dan akhirnya pada waktunya dor ....dor ....dor................

P.Asmuni siap menyalakan petasan dan ....lariiiiiiiiii........

Sang Pakar meracik petasan

Kayak Jihandak (Korp Penjinak Bahan Peledak)

Kerjasama sangat dibutuhkan agar selamat

Siap -siap dinyalakan

Sumber foto & cerita : Bagus Budiman

05 September 2010

Selamat Idul FItri 1431 H



Untuk lebaran 2010 ini, situasi di Jinggan tidak dapat di liput dengan detail, karena pas lebaran tidak di Jinggan, tetapi di Purwakarta Jawa Barat. Jadi mohon bantuan dan kontribusi data, foto dari warga jinggan semua, kirim ke email : jinggan09@gmail.com.
Terima kasih.