28 Maret 2010

Cara Menetukan Arah Kiblat

Arah kiblat menjadi prasyarat menjalankan ibadah shalat. Di mana pun umat Islam menjalankan ritual keagamaan itu, mereka harus berkiblat ke Kabah di Mekkah. Penentuan arah kiblat tentu tak masalah bagi mereka yang berada di dekat Kabah. Bagaimana memastikannya jika berada jauh dari tempat suci itu?

Beberapa waktu lalu di internet muncul tulisan Usep Fathudin, mantan Staf Khusus Menteri Agama, yang mengungkap beragam arah kiblat masjid-masjid di Jakarta. Kesahihan kiblat suatu masjid, menurutnya, perlu dicapai sebelum masjid dibangun. Hal itu karena pergeseran 1 sentimeter saja bisa berarti 100 kilometer penyimpangan jaraknya.
Meskipun begitu, menurutnya, akurasi arah kiblat 100 persen memang tidak diwajibkan dalam shalat, seperti tersebut dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 144, yang memerintahkan untuk shalat ke arah kiblat. ”Kata-kata ’ke arah’ ditafsirkan sebagai usaha maksimal mengarahkan shalat kita ke Kabah di Mekkah,” urainya.

Walaupun begitu, upaya untuk mendekati ketepatan arah ke kiblat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Usep menyebutkan, penentuan arah kiblat Masjid Al Mukhlishun di Griya Depok Asri, Depok Tengah, yang berdiri tahun 2001, menggunakan suatu kompas kecil berbahasa Inggris, dengan tulisan Latin dan Arab.
Pada alat penunjuk arah itu tertulis bahwa untuk Jakarta dan sebagian besar kota di Indonesia, arah utara jarum kompas harus menunjuk angka 9 sebagai arah kiblat.

Kenyataannya, survei arah kiblat yang dilakukannya di berbagai masjid besar di Jakarta memperlihatkan, kompas yang digunakannya menunjuk arah yang berbeda-beda di tiap tempat ibadah itu, berkisar dari 7,5 hingga 9.
Penentuan arah kiblat yang dipakai umumnya mengacu pada arah utara geografis sebenarnya, yang memakai arah kompas atau jarum magnetik yang disebut ”pencari arah Kabah”. Arah jarum magnetik di kompas mengarah berdasarkan kutub magnetik Bumi di kutub utara.
Ternyata arah utara magnetik Bumi itu berbeda di tiap kota dari waktu ke waktu. Hal ini dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Penelitian menunjukkan arah utara magnetik terus bergeser sekitar 4,8 kilometer per tahun. Pada tahun 2005 pergeserannya mencapai 800 kilometer dari kutub utara sebenarnya. Pada 2050 diperkirakan utara magnetik Bumi mendekati Siberia.

Qibla Locator

Penggunaan kompas sebagai penunjuk arah kiblat belakangan memang dianggap kurang akurat. Belakangan diperkenalkan peranti lunak Qibla Locator yang termuat dalam situs web http://www.qiblalocator.com.

Qibla Locator atau penunjuk arah kiblat antara lain dirancang oleh Ibn Mas’ud dengan menggunakan peranti lunak aplikasi Google Maps API v2, sejak tahun 2006. Pengembangan tampilan dan aplikasinya kemudian melibatkan Hamed Zarrabi Zadeh dari Universitas Waterloo di Ontario, Kanada.
Pada Qibla Locator versi Beta seri 0.8.7 itu dilengkapi dengan geocoding dari Yahoo, pengontrol arah pada citra peta, dan indikator tingkat pembesaran. Hingga September 2007 dihasilkan empat versi Beta dengan beberapa aplikasi tambahan, Geocoder, dan tampilan jarak.

Dengan Qibla Locator yang berbasis Google Earth ini dapat diketahui arah kiblat dari mana pun kita berada. Untuk mengetahuinya, di bagian atas situs itu ada kotak untuk memasukkan lokasi, alamat atau nama jalan, kode pos, dan negara atau garis lintang dan garis bujur.

Maka di sisi kanan gambar peta akan muncul besaran arah kiblat atau kabah dan jaraknya dari posisi lokasi yang kita masukkan. Peranti lunak ini, menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sangat membantu guna mengecek arah kiblat secara akurat. ”Ini bisa untuk koreksi massal masjid-masjid di Indonesia,” katanya.

contoh : Kiblat masjid Jinggan

Untuk arah kiblat yang lain bisa dilihat di Link : Arah Kiblat via Satelit ( Sebelah kanan halaman ini )

Bayangan matahari

Thomas, pakar astronomi dan astrofisika, mengemukakan bahwa ada penentuan arah kiblat yang menggunakan bayangan Matahari. Sekitar tanggal 26-30 Mei pukul 16.18 WIB dan 13-17 Juli pukul 16.27 WIB Matahari tepat berada di atas kota Mekkah.

Pada saat itu Matahari yang tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke kiblat.

Selain itu untuk daerah yang tidak mengalami siang, sama dengan Mekkah, waktu yang digunakan adalah saat Matahari di atas titik yang diametral dengan Mekkah. Waktu yang dapat dijadikan patokan penunjuk kiblat untuk wilayah tersebut adalah Matahari pada tanggal 12 hingga 16 Januari pukul 04.30 WIB dan 27 November hingga 1 Desember pukul 04.09 WIB.

Cara ini menurutnya paling mudah untuk mengoreksi arah kiblat, termasuk untuk garis saf di dalam masjid. Begitu mudah sehingga orang awam pun dapat melakukannya. ( lebih lengkap di :http://mutoha.blogspot.com/2006/05/istiwa-azam-di-mekkah.html)

Sumber : thesaurium.blogspot.com, mutoha.blogspot.com


Kerja Bhakti memperbaiki Gorong -gorong

Pada hari minggu 28 Maret 2010, seluruh warga RW. 05 Jinggan mengadakan kerja bhakti dalam rangka perbaikan gorong -gorong yang rusak di depan rumah Bp. Mawardi. Gorong - gorong ini sangat penting karena menghubungkan akses jalan warga dari Jinggan ke Kota Temanggung lewat utara melalui Balong.
Pada awalnya gorong gorong ini hanya amblsas di sisi timur, kemudian berlubang yang membahayakan pengguna jalan.
Perbaikan dimotori oleh keluarga Ibu Siti Kustiyah yang menyuplai kebutuhan material, sedangkan untuk pengerjaanya dilaksanakan oleh warga Jinggan.

Gorong - gorong lama dibongkar semua, kemudian diganti dengan buis beton, dan dilapisi dengan campuran beton untuk menutup permukaan buis beton. untuk pengecoron menghabiskan 13 zak semen. Dengan konstruksi yang kuat, diharapkan akn kuat dan bisa dimanfaatkan warga untuk jangka waktu yang lamaaaaaaaaaaaaa.

24 Maret 2010

Request dari Bp. Bambang Prasetyo di Surabaya

Lewat e-mail, Bp. Bambang Prasetyo Iriyanto disurabaya minta foto Bp. Joyo Utomo yang di Rt.01 Rw. Jinggan, dan ini hasil liputannya bermanfaat :


Ada pesan dari Bp. Joyo : " Aku wis sehat, wis biso mlaku-mlaku, mugo-mugo do podo sehat"

Posyandu, sarana membuat warga menjadi lebih sehat


Guna meningkatkan pelayanan kesehatan , terutama ibu hamil dan anak - anak balita, ibu ibu PKK Jinggan aktif mengelola Pos Pelayanan Terpadu (Pasyandu).
Kegiatannya berupa penimbangan bayi, pengukuran tinggi badan bayi, konsultasi Gizi dan pemberian makanan tambahan.
Posyandu RW. 05 Jinggan di motori oleh ibu-ibu seperti Ibu Jumilah, Sh Midjan, Nuryati, Isti, SUnarti, Numarni.
Kegiatan ini dilakukan 1 bulan sekali di balai RW.05 Jinggan.Ibu ibu yang mempunya balita tinggal datang ke balai RW dengan membawa uang Rp. 500,- untuk uang pengganti semangkok bubur atau kacang ijo sebagai makanan tambahan. Kemudian balita di data berat badan, tinggi badan dan dianalisa perkembangannya lewat Kartu sehat keluarga, dipantai jangan sampau BGM ( bawah garis merah ), artinya perkembangan berat badan dan tinggi badan tidak normal , kemudian diadakan konsultasi gizi. kegiatan ini juga bekerjasama deng Bidan desa untuk penanganan lebih lanjut.



Tradisi Muludan di Jinggan

Sudah menjadi tradisi di Jinggan, setiap memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW atau Maulid Nabi, di Jinggan di selenggarakan acara "Muludan". Untuk tahun ini jatuh pada tanggal 26 Pebruari 2010.
Acara Muludan biasanya diselengarakan sehabis Magrib. setiap KK yangf hadir membawa beberapa makanan yang berupa ayam panggang, nasi bucu (tumpeng) , lauk pauk dan cemilan atau gorengan. Biasanya setaip keluarga membawa serta anak - anak biar bisa makan bareng.


Setelah warga kumpul , sebelum makan bersama didahului dengan do'a oleh Bp. Sunu Hadi S, dan kemudian dilakukan makan bersama.

Ada yang unik di tahun ini, Bp. Mawardi membawa ayam panggang seberat lebih dari 2 kg, dan merupakan yang terbesar. Ayam tersebut merupakan ayam boiler jantan yang dibeli dari peternakan baru umur 40 hari , kemudian dipelihara di rumah 4 bulan dengan makanan jagung dan beras, sehinggan dapat mencapai bobot yang maksimal dengan rasa ayam kampung.