Sego Gono atau nasi Megono banyak dijumapi pada waktu kecil dulu di kampung Jinggan, karena serimg ada acara wiwit atau nubruk. Acara wiwit atau nubruk adalah acara yang diadakan orang yang mau panen padi , dan pelaksanaanya di sawah malam hari menjelang panen, katanya untuk berdoa untuk Dewi Sri agar panen berjalan dengan lancar dan dapat hasil banyak. Adapun perlengkapan yang dibawa, kalau nubruk adalah nasi megono, telur bebek rebus, bunga sesaji dan kemenyan. Kalau wiwit dengan nasi megono, telur bebek, daging kerbau, jajan pasar (buah -buahan , snack) dan kemenyan.
Megono di Jawa Tengah ada dua versi, untuk daerah Pekalongan megono terbuat dari nangka muda, kelapa, dan bumbu dan berupa sayuran. Sedangkan di Temanggung megono berupa nasi yang di masak bareng dengan sayuran ( bisa kobis, mbayung/kacang panjang, buncis), parutan kelapa, teri/rese, salam dan bumbu, sehinggan berupa nasi yang siap santap dengan sayuran didalamnya.
Untuk makan paket makan sak warege atau sepuasnya ditawarkan dengan harga Rp. 7.500 saja, dengan prasmanan di dapur jaman dulu.Sedang untuk teh tubruk dan kopi klothok dengan harga Rp. 5.000 per cangkir, dengan menggunakan cangkir seng lurik jaman dulu.
Karena suasana di dalam rumah makan di setting dengan perlengkapan deso dan jaman dulu, maka kita dapat bernostalgia, karena ditiap meja di beri perlengkapan seperti toples cemilan yang berisi jajanan pothil dan anting, toples berisi gula aren, cangkir berisi gula batu dan toples berisi tembakau dan perlengkapan untuk nglinting dan yang penting semuannya gratis !!!!
Nah kalau mau santai dan bernostalgia jaman dulu, dengan makan nasi gono, disini tempatnya, silahkan mencoba.
Dalam keseharian nasi megono sudah jarang dibuat, karena acara wiwit dan nubruk sudah jarang dilaksanakan. Kalau pingin nasi megono bisa cari di beberapa tempat, misalkan pasar kliwon Temanggung sebelah Selatan di pagi hari dan di pasar entho parakan di pagi hari.
Atau kalau mau cari yang pasti ada dan tempat yang nyaman dapat ke "OMAH NGOPI" Secang Magelang, yaitu di pertigaan Secang ke arah Semarang kira - kira 800 m di kiri jalan. Disana ditawarkan suasana makan dengan nasi megono, nasi lodeh, gereh ditambah minum kopi klothok, teh tubruk, tahu nbakso goreng dan jadah goreng dengan susana ndeso tempo dulu .Untuk makan paket makan sak warege atau sepuasnya ditawarkan dengan harga Rp. 7.500 saja, dengan prasmanan di dapur jaman dulu.Sedang untuk teh tubruk dan kopi klothok dengan harga Rp. 5.000 per cangkir, dengan menggunakan cangkir seng lurik jaman dulu.
Karena suasana di dalam rumah makan di setting dengan perlengkapan deso dan jaman dulu, maka kita dapat bernostalgia, karena ditiap meja di beri perlengkapan seperti toples cemilan yang berisi jajanan pothil dan anting, toples berisi gula aren, cangkir berisi gula batu dan toples berisi tembakau dan perlengkapan untuk nglinting dan yang penting semuannya gratis !!!!
Nah kalau mau santai dan bernostalgia jaman dulu, dengan makan nasi gono, disini tempatnya, silahkan mencoba.