Sejak tahun 2010 sudah
ramai dibicarakan tentang obyek wisata yang baru di Temanggung, yaitu
wisata alam Posong yang berada di Desa Tlahab Kecamatan Kledung
Temanggung. Wilayah Posong ini merupakan areal di sekitar lahan
pertanian penduduk di lereng Gunung Sindoro. Walaupun secara kelompok
sendiri sendiri sudah sejak tahun 2007 banyak rombongan datang dari
luar kota yaitu dari Jogja, Bandung, Semarang dan lainnya. Tetapi
baru dikelola secara serius mulai dari perencanaan sampai persiapan
tempat sejak tahun 2010 oleh masyarakat Desa Tlahab yang di motori
oleh Pecinta Alam Jogokerso dan Dinas Pariwisata Kabupaten
Temanggung. Untuk menuju lokasi dari kota Parakan sekitar 6 km kearah
Kledung (Wonosobo) menuju Desa Tlahab. Dari pinggir jalan Parakan –
Wonosobo sampai lokasi berjarak 3,5 km melalui jalan
trashah
yang hanya cukup untuk 1 mobil.
Pemandangan kearah timur dengan banyak gunung
Wisata Alam Posong
menawarkan pemandangan alam yang indah, yaitu panorama alam yang bisa
memandang 6 gunung yaitu G. Sindoro, G. Sumbing, G. Merapi, G.
Merbabu, G. Andong dan G. Ungaran. Jika pagi hari nan cerah dapat
melihat matahari terbit (sunrise) yang muncul diantara
gunung-gunung tersebut. Juga lokasi yang ditengah hamparan lahan
pertanian tanpa ada rumah penduduk, sehingga suasananya begitu
menyatu dengan alam. Jika akan mendaki G. Sindoro hanya membutuhkan
waktu kira-kira 3 jam. Dilokasi ini sudah disiapkan 3 buah pavilion
yang luas dengan pemandangan yang menarik, WC dan mushola serta
warung kopi dengan menu kopi tubruk dan mendoang / tempe goreng yang
dikelola oleh Zuniyanto dari Pecinta Alam Jogokerso. Untuk masuk ke
tempat wisata ini hanya dikenai kontribusi Rp. 2.000,- perorang dan
Rp. 1.000,- untuk parkir sepeda motor. Selama musim libur ini
pengunjung sudah banyak, untuk bulan Juni 2012 bisa mencapai 2.500
pengunjung.
Disiapkan anjungan/gazebo untuk pengunjung
Menurut Zuniyanto dari
Pecinta Alam Jogokerso yang juga pengelola obyek wisata Posong, kata
Posong berasal dari kata Pos sing kosong (Pos yang sudah
kosong), yaitu bagian dari epic / cerita perang Pangeran Diponegoro
dengan Belanda. Ketika pasukan P. Diponegoro sudah terdesak di
Magelang dan Temanggung, banyak tentara yang mendirikan pos gerilya
di lereng gunung. Salah satunya mendirikan pos di lereng G. Sindoro
diatas Desa Tlahab. Karena pos ini sangat penting, maka Belanda dan
pasukannya merencanakan untuk menyerang pos yang berada di atas di
Desa Tlahab. Ketika pasukan Belanda sudah menyerang dan mengepung
pos tersebut ternyata pos sudah ditinggalkan oleh tentara P.
Diponegoro dan pasukan Belanda hanya menjumpai pos yang kosong, maka
jadilah nama tempat tersebut Posong.
Selain menawarkan
pemandangan yang menawan, Pecinta Alam Jogokerso menawarkan paket
wisata yang menarik antara lain bermalam di Posong dengan sarapan ala
Tlahab dengan Nasi Jagung, outbond di hutan Perhutani (300 m diatas
Posong) dengan 6 permainan, mulai dari turun tebing, flaying fox,
jembatan Aldewis dan permainan menarik lainnya yang dikanai tariff
Rp. 10.000,- perorang per permainan. Yang tidak kalah serunya adalah
paket budaya, dengan menampilkan kesenian Kuda Lumping dan Lengger
selama 2 jam, dimana peserta bisa aktif ikut menari atau bermain alat
music. Untuk paket budaya ini dikenakan tarif Rp. 1.500.000,-. Jika
berminat hubungi Sdr. Zuniyanto (081 392 973 130).
Aktifitas disekitar lokasi
Gunung Sindoro
Warung kopi Jogorekso
Pemandangan hamparan tanaman tembakau
Jalan menuju anjungan atas
G. SUmbing dan tembakau
Jalan menuju area outbond